Background

It's Beginning

Saat setiap individu ber opini "jangan terlalu keras, karena hati kamu bukan terbuat dari batu", mereka kurang memahami bahwa kebanyakan batu itu hanya kiasan untuk menyamarkan kapas. Hati manusia itu mutlak hanya bisa di ketahui oleh si pemilik, orang lain hanya bisa melihat dengan opini A sampai Z. Ya, hanya opini. Semudah orang berkata "Lupain aja", semudah itu pula kah kita menjadi "LUPA" ? . saat seseorang tersenyum lebar, apa sudah pasti orang itu bahagia? Karena wajah hanyalah sarana hati untuk berkata, untuk berbohong, untuk menutupi.

Sering kita dengar sebuah kalimat "semakin kita berusaha keras melupakan sesuatu, maka tanpa disadari sesuatu itu pun akan semakin kita ingat". Dan akhirnya selama beberapa bulan, saya belajar apa itu IKHLAS bukan melupakan. Berdiri tegak tanpa melihat ke belakang, mencari cara untuk bisa memaafkan diri sendiri dan akhirnya membiarkan cerita itu hanya berakhir sebagai cerita. Cerita cinta yang hampir sempurna di mimpi tapi tidak bisa sempurna di dunia nyata.

Being cold for a while is good for your heart to breath. Breathing in the free world, free air.

Menghilangkan rasa kecewa dengan melihat masalah dari banyak sudut pandang. Sulit. Karena pada umumnya setiap manusia, mempunyai kapasitas ego berbeda yang harus dilawan saat harapan berbanding terbalik dengan kenyataan.

Saya bertanya pada diri saya ttg "Apa harus, kita hanya termenung untuk waku yang lama karena kekecewaan terhadap diri sendiri dan orang lain?". "Apa perlu kita terjebak dalam kekecewaan yang mungkin akan membuat kita jauh dari bahagia?". Sementara waktu selalu berjalan tanpa permisi, tanpa peduli betapa pentingnya dia untuk kita hentikan sejenak. Waktu tidak akan mau paham. Waktu tidak bisa dihentikan, hanya bisa berjalan beriringan dengan kita. Dengan membawa serta kekecewaan itu, atau biarkan kekecewaan itu menemukan waktunya sendiri untuk pergi.

Saya, memilih membiarkan kekecewaan itu menemukan waktunya sendiri untuk pergi. Ada yang mengerti, ada yang merasa ini salah, ada yang tidak peduli. Mereka cuma beropini, tidak merasakan. Cuma menilai, tidak memahami.

Saat hati akhirnya memutuskan untuk beristirahat, maka disitu lah hati kita pun bisa sangat melihat. Dimana ada hati yang duduk manis sabar menunggu sampai waktu istirahat berakhir. Atau bahkan ada hati yang memilih pergi mencari hati lain yg lebih siap. Hak setiap orang, dan akhirnya kita bisa melihat hati yang benar-benar tulus menunggu :).

Memulai membersihkan hati, memulai semua dari awal, ikhlas, dan memohon kepada waktu untuk membawa pergi kecewa dan membawa kembali hangat yang sebenarnya.
Saya menutup semua cerita-cerita kekecewaan, cerita-cerita tanpa akhir yang sudah ingin saya tutup, dan cerita yang mungkin akan membuat kekecewaan baru. Menutupnya, dan akhirnya waktu pun mendukung saya memulai cerita baru. Sangat baru. Dengan lembaran yang bukan abu-abu, tapi hampir putih.

Karena, mungkin salah satu proses pendewasaan seseorang adalah kecewa, gagal.

Manusia seringkali 'berbagi' kekecewaan dengan beberapa orang dan akhirnya membiarkan mereka pergi dengan kecewa itu. Dan berdoa agar waktu pun membawa pergi kecewa mereka.

Mereka special, Mereka sempurna. Dengan berbagai harapan baru dan tawaran 'bahagia'. tapi jika ingin kecewa kita itu benar-benar pergi, maka biarkanlah semua yg berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan lembaran lama itu pergi, mencari mimpi mereka yang lain, menjadi sempurna yang mutlak dan mendapat kehidupan bahagia mereka di tempat lain. Bukan karena ego, tapi krn saya sayang dan saya sangat menghargai mereka. Biarkan mereka juga membuka lembar baru.

Ikhlas :)
"Suatu hubungan yang di awali dengan baik akan berakhir dengan baik". Dulu kalimat itu hanya datang tapi dgn sangat sadar saya menyadari ada yang 'salah' maka ternyata akhirnya pun 'salah'. Sekarang, its a beginning. Memulai dengan baik, dan berharap berakhir baik. Dan mari kita lihat, kebenaran teori itu....

Categories: Share

Leave a Reply